Keberadaan Bukit Talas,dari namanya saja sudah mencerminkan nama Tanaman yang umbinya bisa dikonsumsi dan bisa dijual ke Pasar. Secara keseluruhan Tanaman yang ada terlihat tampak sepertinya sejak awal tidak direncanakan apalagi mempertimbangkan dari aspek Pasar. Bahkan tampak berapa tanaman besar selain kelapa tumbuh dengan sendirinya, sehingga tampak bukan prinsip Tumpang sari, melainkan Tampak Tumpang Tindih antara Tanaman yang satu dengan yang lainnya. Hal ini merupakan kondisi umum di lahan2 Perkebunan, tidak dikerjakan serius oleh petani.
Letak Bukit Talas di Ketinggian dengan hawa yang masih sejuk, Oksigen yang belum terkontaminasi Oleh Polusi/ Pencemaran, dekat dengan Kawasan Candidasa dan Kawasan Wisata di Pantai Buitan, termasuk hotel Amankila yang merupakan Hotel Bintang Lima . Kondisi sekarang Di kawasan daerah Bukit Talas sudah ada berapa Vila yang kerjasama dengan Masyarakat Lokal. Termasuk sekarang sudah ada investor yang mengincar untuk membangun Lapangan Golf.
Melanjutkan cerita diatas, Budi daya Alpukat Import yang diprakarsai dari Team My Bibit Beny Ariawan Riangsa dan Komang Sumantara, yang kebetulan ada hubungan kedekatan pertemanan dengan Jero mangku Made Warsa ,melakukan pendekatan untuk bisa bekerjasama Kemitraan Tanaman Alpukat Import, karena setelah diteliti Tanah dan kondisi Lingkungannya oleh Team My Bibit Beny Ariawan Riangsa, bahwa lokasi Lahan tersebut cocok untuk budi daya tanaman Alpukat. Dan dari hasil Pembicaraan tersebut akhirnya Jero Mangku Made Warsa , selaku Pemilik Lahan setuju setelah diajak berunding dengan My Bibit. Dan ternyata tidak hanya pak mangku juga berapa Pemilik Lahan yang lain sepakat untuk kerjasama Pola Kemitraan, dan sampai sekarang sdh ada 40 Ha yang siap untuk diajak kerjasama.
Tujuan dari Team My Bibit ( Beny dan Pk Km Sumantara )masuk menawarkan kerjasama Pola kemitraan dengan Pak Mangku Made Warsa dan Pak Ketut Martana, dan sempat dimintai tolong dari Jero Mangku kepada Pk km Sumantara untuk mencarikan Investor rencana tanah/ lahannya mau dijual. Untuk menghindari/ meminimalkan lahan2 Penduduk dibeli Investor, dan juga adanya pertimbangan bahwa di areal Lahan milik Petani ada Pura Pelukatan Tirtha Guna yang termasuk masih Asli dan sebelumnya tampak kurang terurus, padahal berapa orang penggiat Spiritual datang untuk melukat di Pura teresebut.
Cerita Banyak Pengalaman sudah kerjasama, Kemitraan dll, tentunya ada muncul perasaan was-was, berpikir jangan 2 seperti dulu, program jahe gajah, jati emas, porang. Untuk itu sejak awal Team My Bibit kebetulan Pak Komang Sumantara sebagai Lawyer, tentunya sudah melindungi dan membentengi para Pihak dengan Perjanjian secara tertulis dan terikat bersama di di Hadapan Notaris. Mudah2 an tidak lai terjadi hal2 yang tidak baik dikemudian hari, sehingga menimbulkan kerugian, apalagi kerugiannya sama Petani/ pemilik Lahan.
Dari hal tersebut setelah terjadinya kesepakatan dari My Bibit dengan Para Pemilik Lahan, Setelah itu dibentuk Lembaga Komunitas Agribisnis Karangasem (KAK) yang didalamnya ada Beny, Pk Km Sumantara, ada ide bagaimana Budi daya tersebut yang mengawali dari 40 Ha, bisa direncanakan Kawasan Tanaman Alpukat Terbesar di Karangasem, bahkan Bali, bahkan Nasional dengan komoditas utama Tanaman Alpukat Import yang menjadi Ciri Khas dari Program My Bibit., dan ditempat tertentu ada pohon Durian Musangking, duri Hitam, Jambu Air dan tanaman pinggiran ada salak Gula Pasir. Yang menariknya juga di Kawasan tersebut sudah ada Pura Tirtha Guna, bisa sebagai Focal Point, yg mana Tempat Pelukatan tsb yang sumber airnya dari Mata Air yang masih alami dan amat Jernih. Ditambah lagi nantinya bisa direncanakan untuk fasilitas2 wisata untuk melengkapi destinasi tersebut.
Untuk memulai rencana tersebut Team My Bibit dengan Pk Mangku, Pk Ketut Martana dan teman2 sudah sempat mendatangkan Program AMD (Abri masuk Desa), membuka jalur jalan untuk bisa akses Kendaraan. Tentunya nanti Team My Bibit menggandeng bersama dengan Desa Adat dan Dinas, bagaimana Pengembangan Wilayah di Bukit Talas bisa terencana sejak awal, sehingga nantinya jangan sampai kawasan yang ada menjadi rusak terlebih lagi Lahan2 tersebut telah dikuasai Oleh Investor Luar. Marilah Jaga Tanah Bali sesuai dengan Program Gubernur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Mari menjaga Alam Bali. Selamatkan Tanah Bali agar Budaya Bali masih bisa bertahan di Tanah Leluhur. Mari Hijaukan Bali, tidak seperti ProgramTerdahulu, menanam Tanaman Kayu sampai-sampai menyasar lahan Produktif yang akhirnya bermasalah .
Secara Umum karena banyaknya lahan yang tampak kurang terurus dengan baik, selain Bukit Talas -Manggis seperti Lahan2 milik Pribadi yang tidak sempat memelihara Lahannya secara langsung, akibat kesibukan atau Merantau/ diluar Daerah atau kekurangan modal, milik Lahan Yg dimiliki Desa / Padruen Desa Adat atau Banjar Adat, Lahan Yg dimiliki Pemerintah, Tanah Negara atau Tanah Pemprov. Ayok Kita Bisa Bermitra atau Pola Mandiri.
Untuk Informasi lebih Detail silahkan bisa dikontak no wa : 085238616311
Kontributor
Komang Sugiarta, Team Komunitas Agro Karangasem (KAK)
Hp/wa : 085238616311